Opini Tokoh Tentang Gülen dan Hizmet
Bill Clinton (Mantan Presiden Amerika Serikat)
Dalam dunia interdependen (yang saling tergantung) ini, nasib orang-orang di berbagai belahan dunia semakin terkait, dan hal itu penting dilakukan untuk menjaga agar jalur komunikasi tetap terbuka sebanyak yang kita bisa. Itulah sebabnya mengapa komunikasi antara masyarakat Turki-Amerika dan orang-orang Turki begitu penting. Anda berkontribusi bagi perdamaian abadi dan keamanan di rumah (tanah air) dan di luar negeri, promosi mengenai ide-ide toleransi dan dialog antar agama dalam gerakan Transnasional sosialnya terinspirasi oleh Fethullah Gülen. Anda melakukannya melalui kehidupan sehari-hari Anda, dan Anda benar-benar memperkuat struktur kemanusiaan kami, serta mempromosikan ikatan budaya dan pendidikan berkelanjutan yang mengikat dunia kita secara bersama-sama. Saya ingin mengucapkan terima kasih atas kontribusi Anda bagi Amerika, atas kontribusi Anda bagi hubungan Turki-Amerika yang lebih kuat, serta pemahaman yang lebih baik.
Prof. Dr. John Esposito
Ide-ide Fethullah Gülen ini sangat penting diketahui oleh orang-orang, baik di dunia Islam maupun Barat.
Prof. Paul Waller
Fethullah Gülen secara terbuka menentang identifikasi Islam dengan teror. Ia menyatakan bahwa ia mengutuk mereka yang membunuh orang-orang tak berdosa yang menggunakan agama sebagai kedok. Ia memperoleh dukungan dari sumber-sumber autentik Islam serta mengusulkan pengembangan dinamika, yang didasarkan pada Al-Qur’an dan Sunnah.
Prof. Marcia Hermansen
Fethullah Gülen adalah seorang guru spiritual dan pemimpin. Tiga faktor utama di balik kesuksesan gerakan Gülen yang lama kelamaan berubah menjadi proyek berskala global: (1) signifikansi besar yang melekat bagi profesi guru, (2) toleransi, yang memiliki akar budaya Turki sebagai asal-usulnya dan memperoleh bentuknya dalam gerakan Gülen, (3) serta tidak mengharapkan balasan apapun atas layanan (hizmet) mereka.
Prof. Tom Boyd
Pendidikan sebagaimana dikatakan Fethullah Gülen, didasarkan pada nilai-nilai universal dan prinsip-prinsip moralitas yang luhur. Di sini mereka tidak hanya mengajar anak-anak, akan tetapi juga menunjukkan melalui contoh yang ada pada diri mereka agar anak-anak tahu bagaimana mereka nanti harus bersikap semestinya.
Dr. Şahin Alpay
Saya menganggap, bahwa Hodjaefendi adalah seorang tokoh agamawan yang memisahkan agama dari unsur-unsur politik, menentang budaya permusuhan yang dapat mempolarisasi bangsa, serta memberikan kontribusi terhadap pemahaman kita mengenai Islam dengan toleransinya. Usaha Beliau harus dihormati.
Prof. Thomas Michel, S.J
Saya merasakan bahwa jika Fethullah Gülen dan gerakannya telah mampu menanamkan pada sekian banyak pemuda keinginan untuk memuji dan bersyukur kepada Tuhan dan untuk hidup dengan cinta dan saling menghormati satu sama lainnya, mereka pasti telah terlibat dalam upaya spiritual yang sangat berharga.
Abdurrahman Wahid (Gus-Dur)
Saya rasa mengenai pendidikan, kita bisa belajar dari pengalaman Said Nursi dan Fethullah Gülen di Turki yang lebih menekankan pada pembentukan akhlak yang mulia. Ini sesuatu yang sangat penting apalagi bagi bangsa Indonesia, karena sekolah-sekolah kita ini sekarang hampa moral. Kehampaan moral ini telah mengakibatkan terjadinya berbagai pelanggaran yang ada di masyarakat, maraknya korupsi dan berbagai penyelewengan yang dilakukan birokrasi merupakan salah satu akibatnya. Ini menunjukkan bahwa ada krisis di dalam dunia pendidikan kaum muslimin di Indonesia. Karena itu saya rasa belajar bagaimana mengembangkan akhlak yang baik dalam pendidikan kita menjadi sangat penting. Kita di Indonesia harus belajar dari teman-teman di Turki.
Prof. Dr. Ahmad Syafi’i Ma’arif
Jika pada abad modern muncul seorang warga Turki yang radius pengaruhnya demikian luas secara global, Gülen atau nama lengkapnya Muhammad Fethullah Gülen adalah salah satu di antaranya. Gelar Hocaefendi (guru/imam yang dihormati) telah melekat dalam dirinya menjadi testimoni baginya sebagai tokoh spiritual kelas tinggi. Wawasan keislamannya yang membuana telah jauh menembus batas-batas wilayah Turki, bumi kelahirannya. Gülen tidak saja piawai dalam menyampaikan pesan-pesan Islam dan kemanusiaan via lisan, tangannya juga sangat terlatih dalam kerja tulis-menulis. Dia seorang pendidik, pemikir, penulis, penyair, dan pengilham. Dengan demikian, antara lidah dan tangannya telah terjalin kerja sama yang apik dan sangat produktif. Bahasanya yang lembut dan santun langsung menembus hati pendengar dan pembaca karyanya. Pengetahuannya tidak hanya berkutat pada khazanah keislaman, ilmu modern, dan filsafat Barat, khususnya pemikiran Immanuel Kant telah lama jadi sahabatnya. Gülen dikenal sebagai seorang yang ikhlas dalam perilakunya.
K.H. I.r. Sholahuddin Wahid
Bila kita baru pada taraf bicara tentang Islam rahmatan lil alamin, para aktivis Hizmet telah mewujudkan Islam rahmatan lil alamin dalam perbuatan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Mungkin Hoja Affandi (Fethullah Gülen) dapat disamakan dengan pendiri NU KH Hasyim Asy’ari dan pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan. Ketiganya berkekuatan luar biasa mempengaruhi masyarakat. Hanya dengan tokoh profetik semacam itu agama Islam di Indonesia akan menjadi sumber inspirasi dan penggerak dalam membenahi bangsa dan negara Indonesia.
Emha Ainun Nadjib (Budayawan)
Saya pengagum beliau, karena beliau mampu melakukan apa yang saya tidak mampu lakukan. Beliau ini bukan seorang penulis, saya seorang penulis, tapi beliau mampu menghasilkan buku besar, dan saya tidak pernah mampu menghasilkan buku sebesar ini. Artinya beliau ini bukan hanya seorang pecinta Rasulullah, seorang Muthi’ kepada Allah, seorang penghayat keindahan akhlaknya Rasulullah, tapi beliau mampu menerapkannya ke dalam situasi abad 20 dan 21 yang sebenarnya penuh tantangan dan tidak subur untuk hidupnya nilai Rasulullah, tapi beliau mampu membikin satu gerakan pendidikan dan kebudayaan yang luar biasa di seluruh dunia, saya mendengar sampai hampir 140 negara. Dan itu saya kira menurut saya, para aktivis sosial muslim di seluruh dunia itu tidak ada yang mampu menyaingi beliau di dalam soal dakwah bil hal melalui pendidikan PASIAD ini.
Prof. Dr. H. Zamroni (Mantan Dirjen DIKTI DEPDIKNAS RI)
Kalau kita mencermati, mengkaji, penulis M. Fethullah Gülen itu beliau adalah peribadi yang sangat santun, dia sangat lembut, peribadi yang tidak punya kedengkian, dan rasa dengki, rasa benci, orangnya tidak punya, dia sosok peribadi yang penuh dengan kecintaan dengan siapapun juga, dan inilah yang menjadikan bahwa bangsa Turki (saat ini) bisa maju dengan cepat karena tanpa dengan kebencian itu.
Yusuf Mansur (Tokoh Agama)
Alhamdulillaah saya diizinkan Allah melihat dan mendengar rekaman tausiyah beliau tentang Rasulullaah. Tentang bagaimana kecintaan Rasulullaah terhadap kita, dan bagaimana kecintaan kita kepada Rasulullaah. Yaaa Allah, penjelasan yang penuh cinta yang saya dengar, yang saya lihat, dari beliau. Bukan saja hadirin yang hadir langsung yang menangis. Tapi saya dan banyak lagi yang lain yang ikut menangis. Padahal kami tidak mendengar dan melihat langsung. Sejak itu saya pribadi mulai mencintai Syeikh Fethullah Gülen, seakan-akan guru saya sendiri yang mengajarkan langsung. Saya pun mulai membaca buku-bukunya, dan berusaha mencari tau tentang beliau dan tentang perjuangannya. Subhaanallaah. Ternyata saya menemukan begitu banyak mutiara, begitu banyak harta karun. Saya menemukan spirit bukan saja dalam membangun individu-individu. Tapi juga spirit membangun dunia! Dunia Islam yang didasari atas cinta, kasih sayang dan berbagi manfaat. Menyenangkan sekali bisa menjadi keluarga besar!
Murid-muridnya beliau, memetik langsung maupun tidak langsung pelajaran dan pemahaman tentang Islam dan kehidupan dari beliau. Harapan saya, saya diberikan izin oleh Allah mencium tangannya Syeikh Fethullah Gülen, dan mencium pipinya, memeluk badannya. Supaya saya bisa turut mencintai Rasulullah sebagaimana beliau mencinta Rasulullah. Dan saya pun kepengen turut menjadi bagian dari perjuangan beliau sejangkau saya bisa menjangkau, di Indonesia sini maupun di negara-negara yang saya bisa menjangkaunya. Salam dan doa saya u/ beliau dan seluruh keluarganya, orang-orang tuanya, anak-anak keturunannya. Tidak pernah saya lupakan tangisan cinta beliau saat menyampaikan tausiyah tentang Rasulullaah. Semoga Rasulullaah mencintainya, dan memberinya syafaat yang dikuasakan Allah pada Rasulullaah u/ Syeikh Fathullah Gülen dan seluruh orang yang beliau kasihi.
Yusny Saby (Guru Besar dan Mantan Rektor IAIN ARANIRI)
Saya yakin bahwa Hocaefendi telah berusaha menjadi Pewaris Nabi yang sejati. Keteladanan yang dibangunnya telah memberi inspirasi jutaan umat untuk berbuat dan berbuat untuk kepetingan bersama. Tidakkah kita juga tergerak untuk mengikutinya dan berbuat serupa sesuai lingkungan dan potensi kita?? Semoga Allah meridhainya.
- Dibuat oleh