Surah al-Syu’arâ’ [26]: 142
إِذْ قَالَ لَهُمْ أَخُوهُمْ صَالِحٌ أَلَا تَتَّقُونَ
Ketika saudara mereka, Shaleh, berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa?” (QS Asy-Syu’araa’, 142)
Firman Allah di atas mengisyaratkan bahwa ucapan Nabi Saleh as yang mengajak kaumnya untuk bertakwa kepada Allah dengan panggilan saudara mereka, seolah-olah Nabi Saleh as adalah satu keluarga dengan kaumnya. Ucapan semacam itu tidak diucapkan oleh Nabi Saleh as saja, tetapi diucapkan pula oleh para nabi yang lain seperti Nabi Hud as, Nabi Syu’aib as, Nabi Nuh as dan Nabi Luth as. Meskipun mereka terdiri dari satu keluarga dengan kaumnya masingmasing, tetapi pemikiran, perasaan dan keimanan mereka berbeda dari kaumnya.
Ada kemungkinan ungkapan semacam itu untuk menunjukkan perasaan kasih sayang kaumnya kepada para nabi yang mengajak mereka ke jalan Allah. Meskipun para nabi itu tidak mempunyai kesamaan dengan kaumnya yang ingkar terhadap ajarannya dari segala seginya, baik dari kekerabatan atau hubungan darah dan tidak pula dari persaudaraan dari segi agama.
Tetapi, para nabi itu mempunyai kedekatan dengan kaumnya dari segi kemanusiaan. Karena itu, para nabi dan rasul mempunyai perasaan kasih sayang terhadap kaumnya. Demikian juga kaum mereka juga mengetahui kedekatan, kejujuran, kebaikan dan kelurusan pikiran para nabi. Karena itu, kaumnya menganggap para nabi termasuk kerabat dekat atau saudara dengan mereka.
Demikian pula, para nabi itu dapat menyebut kaumnya dengan sebutan “bapak, anak, saudari ibu atau kakek”, tetapi penyebutan semacam itu termasuk penyebutan yang berlebihan. Demikian pula untuk orang-orang kafir itu dapat dipanggil dengan panggilan “saudara” saja.
- Dibuat oleh