Surah al-Insyirâh [94]: 7
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ
“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.” (QS, Al-Insyirah, 7)
Nampaknya firman Allah di atas menyuruh setiap muslim senantiasa mempunyai kegiatan apapun setelah menyelesaikan kegiatan yang sebelumnya, sehingga kehidupannya tidak pernah kosong dari kegiatan yang bermanfaat bagi dirinya maupun bagi orang lain. Meskipun setelah menyelesaikan suatu kegiatan, ia membutuhkan istirahat, tetapi istirahatnya tidak boleh kosong dari kegiatan yang bermanfaat seperti membaca atau menulis atau tidur atau merubah suasananya dengan membaca Al-Qur’an atau melakukan shalat atau berolah raga atau begadang atau bercanda dengan kawan-kawannya dan lain sebagainya. Setelah ia merasa letih dari segala kegiatannya, maka ia boleh mengurangi bacaannya atau kegiatannya yang lain.
Sebagai seorang mukmin tidak boleh mengosongkan waktunya sia-sia sedikitpun, sehingga ia harus mengatur waktunya baik-baik, agar setiap detik dari usianya akan memberi keuntungan baginya.
Jika kita perhatikan baik-baik perintah Allah di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa kita harus mengisi setiap detik dari usia kita dengan berbagai kegiatan yang memberi keuntungan bagi diri kita, terutama tentang kegiatan beragama, sehingga kita sebagai orang-orang beriman yang kaya ada yang menafkahkan sebagian hartanya untuk kegiatan para pelajar yang cerdas dan bagi mereka yang tidak mampu, sehingga mereka dapat melanjutkan pelajarannya dengan baik.
Firman Allah di atas menyuruh kita terus menerus mengisi setiap detik dari usia kita untuk berbuat kebajikan yang akan membawa kita mendapat ridha Allah, sehingga seorang mukmin yang telah terbiasa melakukan berbagai amal kebajikan secara terus menerus, maka hatinya akan senantiasa mencari amal-amal kebajikan lainnya yang bisa ia lakukan sesuai dengan firman Allah berikut:
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ
Artinya: “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.” (QS. Al-Insyirah, 7)
Jika kita perhatikan firman Allah di atas dengan baik, maka dapat kita simpulkan bahwa bagi seorang mukmin yang diberi karunia oleh Allah, maka ia akan memanfaatkan karunia itu untuk berbuat segala amal kebajikan, karena kita diberi Allah kehidupan dan segala kebutuhan hidup kita dipenuhi oleh Allah. Karena itu, kita dapat menggunakan semua karunia Allah itu untuk berbuat segala macam kebajikan yang lebih banyak, meskipun ada kalanya kita lalai mensyukuri berbagai karunia Allah atas diri kita. Setiap kita perhatikan karunia Allah yang diberikan kepada kita, maka di sana masih ada lagi karunia-karunia lainnya, misalnya kita lihat di berbagai tempat di dunia ini banyak terjadi segala macam bencana, baik yang berupa peperangan, penindasan dan bencana-bencana lainnya, tetapi sebagai seorang mukmin, kita masih dapat melaksanakan berbagai macam kewajiban dan fardhu-fardhu lainnya dengan tenang. Tentunya masalah seperti itu merupakan kenikmatan atau karunia Allah yang harus kita syukuri.
Karena itu, setiap mukmin harus melakukan berbagai amal kebajikan setelah ia melakukan amal-amal kebajikan yang sebelumnya. Sedikitpun kita tidak boleh merasa puas atau malas untuk berbuat kebajikan, karena perbuatan baik akan mendatangkan keuntungan dunia dan akhirat bagi setiap mukmin.
Perlu diketahui bahwa seorang mukmin tidak boleh berkata dalam dirinya : ‚ Aku telah melakukan berbagai macam kewajiban. Karena itu, aku sudah tidak mempunyai tugas yang lain.‛ Menurut firman Allah di atas, seorang mukmin tidak boleh berhenti sedikitpun dari melakukan amal-amal kebajikan, meskipun ia telah melakukan berbagai amal-amal kebajikan yang lain. Sebagai seorang mukmin ia harus terus menerus melakukan tugas-tugasnya yang wajib, setelahnya ia harus melakukan tugas-tugasnya yang sunnah, sehingga seluruh kehidupannya dapat ia pergunakan untuk mendatangkan segala macam kebajikan.
Sebagai penutup, marilah kita berdo’a,
اَللّٰهُمَّ وَفِّقْنَا إِلٰى مَا تُحِبُّ وَتَرْضٰى وَصَلَّى اللهُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍنِ الْمُرْتَضٰى
“Ya Allah, berilah kami petunjuk untuk dapat melaksanakan berbagai kebaikan yang Engkau cintai dan ridhai. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah bagi Nabi Saw. beserta segenap keluarga dan sahabat beliau sepanjang masa.”
- Dibuat oleh