Takdir dan penerapannya
Semua cabang dari ilmu syari’at menunjukkan, bahwa Allah Swt. sepenuhnya merupakan Dzat Yang Maha Mencipta, sedangkan Rasulullah Saw. hanyalah salah seorang dari utusan (Rasul)-Nya. Dan, kelak akan ada Hari Kebangkitan setelah hancurnya alam dunia ini. Oleh karena itu, permasalahan di seputar takdir ini tidak dapat didasari hanya dengan mengandalkan ilmu manusia semata. Sebaliknya, permasalahan takdir ini sangat terkait erat dengan keyakinan yang bersumber dalam keimanan seseorang.
Masing-masing orang percaya dengan takdir menurut kadar keimanan, pengetahuan, dan pemahaman yang dimiliki. Berapa banyak manusia yang menghabiskan masa hidupnya berkecimpung dalam memahami berbagai persoalan yang pelik, akan tetapi --yang justru mengherankan-- mereka tidak mengerti masalah takdir yang paling kecil. Orang-orang seperti itu tidak mengerti, bahwa di balik perbuatan mereka ada perbuatan Allah Swt. yang menyebabkan sebuah akibat dari hasil perbuatan mereka sendiri. Misalnya, seseorang yang gemar mengkonsumsi makanan yang manis dengan tidak mengimbanginya sambil menjaga kondisi yang lain, maka ia akan rentan terkena penyakit diabetes. Biasanya mereka menganggap takdir sebagai suatu perjalanan hidup yang biasa akan dilalui oleh setiap orang. Mereka hanya menanggapi persoalan takdir dengan pemahaman yang sangat dangkal.
- Dibuat oleh